Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Cerita Wakil Ketua PSSI Bertemu dengan Presiden Federasi Sepak Bola Jepang dan Sekjen AFC, Luruskan Berbagai Spekulasi

Cerita Wakil Ketua PSSI Bertemu dengan Presiden Federasi Sepak Bola Jepang dan Sekjen AFC, Luruskan Berbagai Spekulasi

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-10-27 23:30:02
Dilihat:1 Pujian
Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali memberikan sambutan saat acara menyambut Hari Ulang Tahun PSSi ke-93 di Selasar VIP Barat Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Jumat (14/04/2023). (Bola.com/Bagasakra Lazuardi)

Jakarta - Wakil Ketua PSSI, Zainudin Amali, menceritakan pertemuannya dengan Presiden Federasi Sepak Bola Jepang (JFA), Tsuneyasu Miyamoto, dan Sekjen AFC, Datuk Seri Windsor John.

Bersama Sekjen PSSI, Yunus Nusi, Amali bertemu dengan keduanya di tengah-tengah AFC Awards 2025 di Riyadh, Arab Saudi, pada 16 Oktober 2025.

Khusus dengan Miyamoto, Amali membahas tentang rumor yang beredar bahwa JFA berencana untuk meninggalkan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk mendirikan konfederasi baru.

"Memang sempat ada kabar waktu di sana itu sempat muncul, karena informasinyanya yang bicara itu Jepang. Pada saat istirahat makan siang, saya bicara dengan Presiden JFA," ujar Amali.


Berita dari Media Jepang

Wakil Ketua PSSI, Zainudin Amali, menjadi Komisaris PT Mitra Muda Inti Berlian, perusahaan pengelola Bhayangkara FC. (Bola.com/Muhammad Iqbal Ichsan)

Klaim Jepang hendak keluar dari AFC berembus dari media Negeri Sakura, Football Tribe, yang menerbitkan artikel berjudul "Apakah akan berdampak pada Timnas Jepang? JFA pertimbangkan keluar dari AFC karena 'protes terhadap manipulasi tidak adil', termasuk masalah yang melibatkan Vissel Kobe" pada 17 Oktober 2025.

Football Tribe menyadur media Irak, UTV, yang menyebut Jepang dan negara Asia Timur lainnya berencana mendirikan "Aliansi Asia Timur".

"Beliau sampaikan, tidak. Dia bilang tida ada. Itu hanya rumor saja. Jadi Jepang saja yang diisukan mau keluar karena tidak puas berada di lingkungan AFC, tapi tidak menyatakan keluar," ucap Amali.

Selain itu, Amali juga memastikan bahwa Indonesia bakal tetap setia dengan AFC.

"Apalagi kita yang tidak pernah ada kata-kata itu. Nah, saya kira Indonesia harus tetap lah di AFC, karena tidak mudah membuat lagi konfederasi yang baru," tutur Amali.


Belum Tentu FIFA Merestui

Amali menilai pembentukan konfederasi baru tidak hanya memerlukan kesepakatan politik antarnegara, tetapi juga proses panjang yang melibatkan pengakuan resmi dari FIFA. Dia melihat, tanpa restu dari badan sepak bola dunia itu, setiap upaya pembentukan konfederasi baru akan sulit dijalankan.

"Itu membuat sinergi dan chemistry di antara para anggotanya, juga tidak mudah siapa yang akan memimpin, dan lain sebagainya. Belum tentu juga FIFA merestui itu, kan," imbuh Amali.

"Sekarang yang direstui oleh FIFA itu adalah konfederasi Asia, yaitu AFC. Saya kira ya, kita di situ saja. Menurut saya, Indonesia tidak perlu untuk keluar dari AFC," ungkapnya.


Perkuat Diplomatik

Amali menekankan pentingnya Indonesia memperkuat posisi diplomatiknya di level regional agar memiliki peran strategis dalam pengambilan keputusan di AFC. Dia berharap komunikasi yang lebih intens dengan negara-negara Arab dapat menjadi jembatan mempererat hubungan antaranggota dan memperkuat solidaritas di dalam konfederasi Asia.

"Hanya mungkin kita memperbaiki komunikasi dengan AFC, karena terus terang negara-negara lain itu banyak perwakilannya di AFC. Kalau kita, kan, untuk di Komite Eksekutif menurut saya sekarang ini tidak ada anggota-anggota di bawahnya. Nah, itu kemudian juga membuka komunikasi yang baik dengan negara-negara Arab," ucapnya.

"Kan kita ini merasa selalu, apa namanya, dengan negara-negara Arab ini agak kurang bersahabat, kan, gitu ya. Nah, saya kira ya kita buka komunikasi melalui fasilitasi dari AFC. Apalagi, kan, Sekjen AFC itu dari Malaysia, jadi sehingga mudah untuk itu. Nah, saya berpandangan bahwa tetaplah kita berada di AFC, tetapi hal-hal yang kurang itu saja yang kita perbaiki," kata Amali.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}