Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Mengulas Gaya Permainan John Herdman, Calon Pelatih Anyar Timnas Indonesia: Bikin Kanada Moncer di Panggung Dunia

Mengulas Gaya Permainan John Herdman, Calon Pelatih Anyar Timnas Indonesia: Bikin Kanada Moncer di Panggung Dunia

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-12-05 10:30:02
Dilihat:0 Pujian
Nama baru muncul sebagai kandidat pelatih Timnas Indonesia. Ia adalah John Herdman yang digadang-gadang akan duduk di kursi kepelatihan Skuad Garuda menggantikan Patrick Kluivert yang diberhentikan semenjak gagal membawa Timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026. (AFP/Adrian Dennis)

Jakarta - Bursa calon pelatih baru Timnas Indonesia semakin menarik. Terbaru, ada nama John Herdman yang disebut-sebut masuk dalam persaingan menuju kursi pelatih kepala skuad Garuda, penerus Patrick Kluivert.

Bocoran datang dari media Inggris, Sky Sports, yang mengabarkan mantan pelatih Timnas Kanada, John Herdman, masuk bursa calon nakhoda Timnas Indonesia.

Herdman bakal bersaing dengan asisten pelatih Liverpool, Giovanni van Bronckhorst, yang disebut sedang dipertimbangkan untuk memimpin Timnas Indonesia.

Herdman dilaporkan telah melakukan wawancara dengan PSSI, yang beberapa perwakilannya memang sedang berada di Eropa untuk menemui calon arsitek Timnas Indonesia.

Analis sepak bola Inggris, Kevin Pullein, pernah mengulik gaya taktikal melatih John Herdman yang dimuat di laman BetCity. Yuk sedikit mengupas gaya permainan dari tangan dingin seorang John Herdman berikut ini:


Unjuk Gigi di Piala Dunia

John Herdman juga dilaporkan sudah melakukan wawancara dengan perwakilan PSSI yang tengah berada di Eropa untuk mencari kandidat pelatih baru Timnas Indonesia. (AFP/Miguel Medina)

John Herdman lahir di Consett, Inggris, pada 19 Juli 1975. Usianya kini telah menginjak 50 tahun, dengan pengalaman pernah membesut Timnas Kanada pada periode 2018-2023.

Selama lima tahun, Herdman meloloskan Kanada ke Piala Dunia 2022, tapi tersingkir di penyisihan grup karena selalu kalah dalam tiga pertandingan. John Herdman mencatatkan 36 kemenangan, 7 imbang, dan 15 kekalahan dalam periode itu.

Kiprah Herdman bersama Kanada menjadi salah satu alasan namanya mencuat. Ia tidak hanya mengubah identitas permainan, tetapi juga membangun budaya kompetitif yang membuat Kanada kembali disegani di zona CONCACAF.

Salah satu pencapaiannya yang bisa dibanggakan adalah membawa Timnas Kanada tampil di putaran final Piala Dunia 2022 Qatar, turnamen yang akhirnya dimenangkan oleh Argentina berkat kebintangan Lionel Messi.

Dalam tiga pertandingan di Piala Dunia 2022, John Herdman dan pasukannya memang selalu menelan kekalahan. Masing-masing adalah kalah kalah 1-2 dari Maroko, 1-4 dari Kroasia, dan 0-1 dari Belgia.


Fleksibilitas Taktik Permainan

Sayangnya, Kanada kala itu gagal melaju ke fase gugur setelah menghuni peringkat terakhir klasemen Grup F. Skuad asuhan John Herdman kalah dalam tiga kali penampilan yang membuat mereka tak memperoleh satupun poin. (AFP/Patrick T. Fallon)

Masa kepelatihan Herdman ditandai dengan pemahaman taktik yang fleksibel dan kemampuan mengoptimalkan pemain sesuai kebutuhan. Ia tidak terpaku pada satu formasi baku, melainkan menyesuaikan pendekatan berdasar situasi lawan.

Timnas Kanada sedang naik daun dalam beberapa tahun terakhir. Pada era John Herdman, Kanada dalam generasi emas dengan memiliki pemain sekaliber Jonathan David (Juventus), Alphonso Davies (Bayern Munchen), Tajon Buchanan (Inter Milan).

Saat membesut Timnas Kanada, sistem 3-4-3 atau 3-4-2-1 menjadi struktur yang paling banyak digunakan, menempatkan Alphonso Davies, Cyle Larin, dan Jonathan David untuk membentuk trio eksplosif di lini depan.

Ketika dibutuhkan pendekatan lebih solid, Herdman dengan cepat beralih ke pola empat bek seperti 4-4-2 atau 4-2-3-1. Adaptasi ini memberikan stabilitas pertahanan sekaligus memudahkan transisi serangan.


Ball Possession dan Build-up

Dirangkum dari Transfermarkt, John Herdman merupakan pelatih yang berpengalaman bersama Timnas Kanada. Ia pernah tampil bersama The Reds, julukan Timnas Kanada, di Piala Dunia 2023 Qatar, (AFP/Adrian Dennis)

Kanada di era Herdman menekankan penguasaan bola dari zona pertahanan dengan struktur yang rapi. Dalam skema 3-4-3, gelandang seperti Eustáquio turun ke belakang untuk menciptakan bentuk 3+1 yang memudahkan sirkulasi bola.

Sementara dalam empat bek, satu gelandang kerap merapat ke belakang demi keunggulan jumlah pemain. Pergerakan bola dilakukan dengan cepat dan progresif, terutama menuju sektor sayap.

Umpan vertikal atau diagonal dari para gelandangnya menjadi senjata utama dalam memecah blok pertahanan lawan.

Kemudian serangan timnya dibangun melalui variasi gerakan yang dinamis dan sulit diprediksi. Alphonso Davies menjadi pusat kreativitas, bergerak bebas dari kiri ke kanan untuk memancing lawan keluar dari posisinya.

Selain Davies, peran bek sayap seperti Adekugbe dan Laryea juga sangat penting. Mereka memberikan penetrasi melalui overlap maupun underlap, menciptakan keunggulan jumlah pemain di sisi lapangan.

Rotasi fluid antara Davies, David, dan Larin makin memperkuat variasi serangan yang membuat Kanada sangat berbahaya.


Solidnya Lini Belakang

Herdman nantinya akan bersaing dengan asisten pelatih Liverpool, Giovanni van Bronckhorst, yang juga disebut Sky Sports tengah dipertimbangkan oleh PSSI. (AFP/Jack Guez)

Ketangguhan Kanada tidak hanya terlihat di lini depan, tetapi juga dalam struktur pertahanan. Herdman membangun unit defensif yang disiplin dan agresif, tercermin dari hanya empat gol yang bersarang di fase akhir kualifikasi.

Counter-pressing menjadi bagian penting, dengan pemain langsung menekan setelah kehilangan bola.

Peran gelandang seperti Eustaquio dan Kaye sangat krusial sebagai penyaring serangan lawan. Mereka memotong aliran bola dan menutup ruang transisi. Larin dan David memulai pressing dari depan, memaksa lawan masuk ke area padat.

Sementara bek tengah menjaga duel udara dan duel darat dengan konsisten. Struktur yang rapi inilah yang membuat Kanada tampil solid di dua fase permainan.

Apakah taktikal dari seorang John Herdman bakal cocok untuk Timnas Indonesia? Menarik untuk dinantikan.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}