
Jakarta - Gelandang PSBS Biak, Muhammad Tahir, resmi bergabung ke PSS Sleman, Rabu (20/8/2025). Pemain berusia 31 tahun itu akan menjalani masa peminjaman selama semusim.
Muhammad Tahir sudah memainkan satu pertandingan di BRI Super League 2025/2026. Ketika itu, dia tampil selama 45 menit saat PSBS Biak takluk 0-1 dari Borneo FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Senin (18/8/2025).
Kabar merapatnya M. Tahir ke Bumi Sembada dibenarkan direktur teknis PSS Sleman, Pieter Huistra. Pelatih asal Belanda itu berujar, gelandang kelahiran Jayapura, Papua tersebut bakal menambah kedalaman skuad Tim Super Elang Jawa.
"Benar, Tahir datang ke tim kami. Jadi tim kami akan lebih kuat lagi. Dia punya banyak pengalaman dan bisa main di beberapa posisi," sebut Pieter Huistra.
"Tahir akan mendukung kami dan dia akan membantu kami untuk membuat tahun ini menjadi spesial untuk Liga 2 nanti," sambung eks pelatih Borneo FC itu.
Bawa PSBS Promosi

M. Tahir join dengan PSBS pada November 2023. Keputusan tersebut membuahkan hasil manis, karena tidak lama setelah gabung dia sukses membawa PSBS menjuarai Liga 2 sekaligus promosi ke Liga 1 2024/2025.
Musim lalu, M. Tahir menjadi satu di antara pemain kunci keberhasilan Tim Badai Pasifik finis di peringkat kesembilan. Gelandang berpostur 170 cm itu membukukan 26 pertandingan.
Mantan pemain RANS Nusantara dan Madura United itu juga menorehkan sebiji gol plus empat assist. Dalam total 1.506 menit bermain, M. Tahir mengoleksi satu kartu kuning sepanjang musim kemarin.
Pernah Jadi Sorotan

Nama M. Tahir sempat menjadi perbincangan publik sepak bola Tanah Air. Tidak sedikit yang menghujat pemain kelahiran 4 Januari 1994 itu, lantaran kritik pedasnya terhadap kebijakan naturalisasi yang terus digencarkan PSSI.
"Sekarang terlalu banyak naturalisasi, sih. Bukan enggak sehat, cuma kasihan kita mengadakan kompetisi di dalam negeri gunanya untuk apa?" kata Tahir di kanal YouTube Bicara Bola.
"Kita cuma kalah karena mereka main di luar negeri, kita di dalam negeri. Kalah itu saja, kalau kualitas kita 11-12 sama mereka. Tidak kalah jauh,".
"Coba saja kalau mau PSSI bikin uji coba antara pemain lokal dengan pemain naturalisasi, saya yakin bisa menang demi lambang Garuda di dada," lanjutnya.