Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / 5 PR yang Mesti Dibenahi Timnas Indonesia U-23 usai Main Imbang Melawan Laos di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Yuk Bikin Gol!

5 PR yang Mesti Dibenahi Timnas Indonesia U-23 usai Main Imbang Melawan Laos di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Yuk Bikin Gol!

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-09-04 14:30:01
Dilihat:0 Pujian
Gelandang Timnas Indonesia U-23, Robi Darwis berduel dengan striker Timnas Laos U-23, Peeter Phanthavong dalam laga perdana Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (3/9/2025) malam. (Bola.com/Wahyu Pratama)

Jakarta - Timnas Indonesia U-23 memulai Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 dengan buruk. Garuda Muda gagal meraih kemenangan pada laga perdana Grup J ajang tersebut.

Menghadapi tantangan dari Timnas Laos U-23 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (3/9/2025) malam, Timnas Indonesia U-23 harus puas dengan skor 0-0.

Sebetulnya, Arkhan Fikri dkk. bermain sangat dominan atas Laos U-23. Bisa dilihat dari pada babak pertama, skuad Garuda Muda menguasai 70 persen dibanding 30 persen milik Laos. Sedangkan ball possession ketika laga berakhir, penguasaan bola ini meningkat menjadi 83 persen berbanding 17 persen.

Timnas Indonesia U-23 total mencatatkan 25 tembakan ke gawang Laos, tapi tak ada satu pun yang membuahkan gol. Padahal, jika bermain lebih tajam, Timnas Indonesia U-23 seharusnya bisa meraih kemenangan dengan mudah.

Selanjutnya, Timnas Indonesia U-23 menghadapi Makau pada Sabtu (6/9/2025). Setumpuk pekerjaan rumah harus diselesaikan Gerald Vanenburg dan pasukannya demi membuka kesempatan lolos ke putaran final Piala Asia U-23 tahun depan.

Berikut ini ulasan menarik Bola.com mengenai sejumlah pekerjaan yang harus dibenahi Timnas Indonesia U-23 setelah hasil minor melawan Laos U-23:

 

Wajib Bikin Gol

Pemain Timnas Indonesia U-23, Muhammad Reyhan Hannan membayangi pemain Laos, Phoutthavong Sangvilay dalam laga Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (03/09/2025). (Bola.com/Wahyu Pratama)

Satu problem yang paling krusial adalah bagaimana caranya agar Rafael Struick dkk. bisa mencetak gol ke gawang lawan. Sebab cara inilah yang bisa membuat sebuah tim bisa memenangkan laga dan mengamankan poin penuh.

Timnas Indonesia U-23 harus puas bermain tanpa gol di laga pertamanya menjalani Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Dari hasil ini, persoalan Tim Garuda Muda masih tidak lepas dari persoalan finishing touch.

Persoalan tersebut jelas butuh solusi mengingat ada Makau dan Korea Selatan yang masih harus dihadapi. Jika tidak segera mendapatkan solusi finishing touch, jelas Tim Garuda Muda tak akan bisa meraih kemenangan dan lolos ke putaran final.

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, menegaskan tim asuhannya harus mengingat hal yang paling penting dalam sepak bola.

"Anda tahu apa yang paling penting dalam sebuah pertandingan? Gol pertama. Setelah itu kamu bisa mendapatkan gol yang berikutnya. Jika kamu sudah mendapatkan gol selanjutnya, kamu bisa bikin gol ketiga," tegas Gerald Vanenburg usai laga kontra Laos.

 

 

Benahi Mental

Striker Timnas Indonesia U-23, Jens Raven melepaskan tembakan ke gawang Laos dalam laga perdana Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (3/9/2025) malam. (Bola.com/Wahyu Pratama)

Mental bertanding juga menjadi PR besar bagi skuad Garuda Muda. Hal itu diakui terang-terangan oleh Gerald Vanenburg, bahwa timnya seolah-olah belum siap melakoni pertandingan.

Pelatih berkebangsaan Belanda tersebut mengatakan para pemainnya tidak menunjukkan kesiapan mental maupun kualitas permainan di lapangan. Dia menilai Garuda Muda banyak membuang-buang peluang emas, karena penyelesaian akhir yang buruk.

"Saya pikir kami tidak bisa menjadi yang baik dalam laga melawan Laos. Benar-benar kurang baik sebagai tim. Dan mental itu harus datang dari dalam diri pemain," beber Vanenburg.


Lebih Kreatif

Pemain Timnas Indonesia U-23, Rafael Struick mengontrol bola dalam laga Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 melawan Laos di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (03/09/2025). (Bola.com/Wahyu Pratama)

Hasil akhir 0-0 melawan Laos mengundang mengecewakan publik Indonesia. Permainan yang ditunjukkan Kadek Arel dkk. monoton dan kurang kreativitas saat memasuki sepertiga pertahanan Laos U-23.

"Pemain tampil text book, minim kreativitas. Alur bola begitu-begitu saja, buntu di tengah balik ke belakang, lalu ke samping lagi. Tak ada keberanian umpan terobosan ke jantung pertahanan. Ironisnya umpan silang dari samping tak pernah akurat," kata Gusnul Yakin, pengamat sepak bola nasional.

"Laos U-23 main seperti Vietnam U-23 di final Piala AFF U-23 kemarin. Sama-sama parkir bus. Mereka tahu Timnas Indonesia U-23 lemah soal kreativitas membuka pertahanan lawan."

"Saya amati Gerald Vanenburg tak banyak mengubah cara menyerang Timnas Indonesia U-23. Dia tak belajar dari kegagalan mengalahkan Vietnam lalu," jelasnya.

 

Lebih Kompak

Pemain Timnas Indonesia U-23, Arkhan Fikri menggiring bola dalam laga Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 melawan Laos di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (03/09/2025). (Bola.com/Wahyu Pratama)

Timnas Indonesia U-23 mampu menampilkan permainan yang dominan saat menghadapi Timnas Laos U-23. Banyak peluang pun berhasil diciptakan Rayhan Hannan dan kawan-kawan.

Namun, perlu dicatat jika mayoritas peluang Timnas Indonesia U-23 pada pertandingan ini tercipta dari upaya tembakan dari luar kotak penalti dan dari situasi bola mati.

Jarang ada peluang yang bisa diciptakan Timnas Indonesia U-23 di dalam kotak penalti Laos U-23. Strategi menumpuk pemain yang diterapkan lawan tidak bisa ditembus para pemain Garuda Muda.

Gerald Vanenburg sempat mencoba melakukan beberapa perubahan untuk membongkar lini pertahanan Timnas Laos U-23. Seperti memperbanyak pemain di lini depan.

Gerald Vanenburg juga mencoba menempatkan Dony Tri Pamungkas di posisi gelandang serang. Sementara posisi bek kiri diisi Frengky Missa yang masuk di babak kedua.

Namun, segala upaya Gerald Vanenburg tidak membuat Timnas Indonesia U-23 mencetak gol ke gawang Timnas Laos U-23.

 


Jangan Buntu Lagi

Menilik statistik LapangBola, Timnas Indonesia U-23 sebenarnya unggul segalanya atas Laos U-23. Mulai dari penguasaan bola 83-27 persen, total tendangan 25-1, hingga sepakan ke gawang 5-0.

Selain itu, Timnas Indonesia U-23 juga menang jumlah umpan berhasil atas Laos U-23 526-102, sepak pojok 9-1, membuat peluang 15-0, hingga umpan ke kotak penalti lawan 27-2.

Rafael Struick mengakui jika permainan timnya mengalami kebuntuan di seperti akhir atau wilayah pertahanan lawan. Tentu ini tak boleh terjadi lagi saat menghadapi Makau.

"Secara keseluruhan, jauh lebih baik. Kami melakukan apa yang kami latih dalam sesi latihan. Menguasai bola, bersabar," ujar Struick.

"Namun, saya rasa di sepertiga akhir, terkadang kualitas seperti sentuhan yang kurang baik atau umpan terakhir yang kurang tepat, hal-hal itu kurang."

"Mungkin juga sedikit keberuntungan saja untuk bisa mendapatkan bola. Umpan yang bagus, tembakan yang bagus ke gawang. Tapi sayangnya, hasilnya seperti ini," jelasnya.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}