Jakarta Timnas Indonesia dan Timnas Malaysia telah mendapatkan agenda pertandingannya masing-masing pada FIFA Matchday periode September 2025 menjelang perjuangan berat keduanya bulan berikutnya.
Pada agenda FIFA Matchday terdekat, Timnas Indonesia dipastikan bakal beruji coba melawan Lebanon dan Kuwait di Surabaya untuk persiapan menuju putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang bergulir pada Oktober 2025.
Sementara itu, Timnas Malaysia mendapatkan kehormatan menjadi tim undangan untuk mengikuti kejuaraan CAFA Nations Cup 2025 yang berlangsung di Tajikistan dan Uzbekistan sebagai persiapan mereka menghadapi lanjutan Kualifikasi Piala Asia 2027.
Lantas, bagaimana perbandingan lawan yang nantinya bakal dihadapi oleh Indonesia dan Malaysia pada agenda FIFA Matchday periode September 2025 tersebut? Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.
Lawan Timnas Indonesia
PSSI memiliki sejumlah alasan mengapa akhirnya memilih mengundang Lebanon dan Kuwait sebagai lawan latih tanding Timnas Indonesia untuk mengisi agenda internasional pada FIFA Matchday periode September 2025.
Sebagai negara yang terletak di Timur Tengah, Lebanon dan Kuwait dianggap memiliki karakter yang tak jauh berbeda dengan calon lawan skuad Merah Putih pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Lebanon akan menjadi lawan yang menarik karena saat ini bertengger di peringkat ke-112 FIFA. Selain menjadi lawan yang cukup menantang, ini juga bisa menjadi kesempatan bagi skuad Garuda untuk mendulang poin sebanyak mungkin.
Meskipun tidak bisa lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Lebanon tetaplah rekan uji coba yang patut diwaspadai. Sebab, skuad asuhan Miodrag Radulovic punya beberapa pemain abroad yang berbahaya.
Mereka adalah Pedro Budib (Pachuca II/Meksiko), Hasan Kourani (Al-Shabab SC/Oman), Malek Fakhro (MSV Duisburg/Jerman), Leonardo Farah Shahin (Falkenbergs FF/Swedia), hingga Samy Jr Merheg (Pereira/Kolombia).
Sementara itu, Timnas Kuwait juga dianggap memiliki kapasitas yang mumpuni sebagai lawan latih tanding Jay Idzes dan kawan-kawan. Mereka kini berada di peringkat ke-134 dan bisa jadi lawan sepadan bagi skuad Garuda.
Kuwait saat ini diasuh oleh juru taktik asal Spanyol, Juan Antonio Pizzi. Dari segi kekuatan, mereka memang tak begitu merepotkan mengingat semua pemainnya berasa dari kompetisi domestik.
Aspek utama yang penting dari Kuwait ialah penampilan kompetitifnya sepanjang tahun 2025. Meskipun hasilnya kurang memuaskan, tetapi mereka bisa menjadi lawan uji coba yang cukup menantang karena penampilan rutin tersebut.
Lawan Timnas Malaysia
Jika dibandingkan dengan Timnas Indonesia, lawan-lawan yang bakal dihadapi Timnas Malaysia pada ajang CAFA Nations Cup 2025 ini tentu jauh lebih menantang. Pasalnya, ada sederet tim berkualitas dari wilayah Asia Tengah yang tampil di kejuaraan ini.
Sesuai dengan namanya, CAFA merupakan Federasi Sepak Bola untuk regional Asia Tengah. Ada beberapa kontestan di kejuaraan ini yang juga sudah dipastikan untuk berpartisipasi pada Piala Dunia 2026 mendatang.
Di ajang ini, skuad Harimau Malaya tergabung satu grup dengan Tajikistan, Iran, dan Afghanistan. Iran menjadi lawan yang sangat menantang karena mereka saat ini menempati peringkat ke-18 FIFA sekaligus sudah lolos Piala Dunia 2026.
Sementara itu, Malaysia saat ini berada di peringkat ke-131 FIFA, Tajikistan di urutan ke-104, serta Afghanistan di posisi ke-160. Selain Iran, Tajikistan tentu bakal jadi lawan yang cukup menantang bagi Harimau Malaya.
Jika berhasil lolos ke semifinal, tim asuhan Peter Cklamovski ini juga berpotensi menghadapi tim-tim tangguh dari grup lainnya. Misalnya seperti Uzbekistan (peringkat ke-57), Oman (77), Kirgizstan (103), dan Turkmenistan (142).
Dari keempat peserta di Grup A ini, Uzbekistan jadi salah satu lawan yang menarik mengingat mereka merupakan kekuatan baru di Asia, dan belakangan sudah berebut tiket ke putaran final Piala Dunia 2026.
Skuad Harimau Malaya tentu harus sanggup melewati tantangan yang tersaji di Grup B dengan baik. Pada laga pertama, mereka dijadwalkan menghadapi Tajikistan (29 Agustus 2025), setelah itu menantang Iran (1 September), dan Afghanistan (4 September).