
Jakarta - Lima klub Liga Indonesia masih masuk daftar larangan regristrasi FIFA. Dua di antaranya adalah tim BRI Super League 2025/2026 meliputi Semen Padang dan PSM Makassar.
Sementara, tiga kesebelasan lainnya ialah PSIS Semarang di Championship, Kalteng Putra di Liga 4, dan Persiwa Wamena yang telah menjelma sebagai Bina Putra FC dan terakhir bermain di Liga 4 2023/2024.
Direktur Utama I.League, Ferry Paulus, mengatakan bahwa Semen Padang telah menyelesaikan tunggakan gaji pemain sehingga tinggal menunggu waktu untuk menghilang dalam situs Larangan Registrasi FIFA.
"Semen Padang sudah menyelesaikan dan telah menyampaikan kepada FIFA. Situsnya FIFA membutuhkan aktu beberapa hari," ujar Ferry setelah konferensi pers NDRC di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, pada Rabu (6/8/2025).
"Ada ketentuan yang baru di FIFA, maksimal empat hari kerja mereka ada yang namanya automatic clearance."
"Jadi, harusnya automatic clearance itu akan beres dalam beberapa hari ke depan. Seperti yang saya sampaikan pada minggu," tutur Ferry.
Kasus PSM

Sementara, Ferry menjelaskan bahwa PSM masih bersengketa dengan mantan pemainnya, Wiljan Pluim, yang telah hengkang sejak 2023 dan sudah pensiun pada saat ini.
"Kalau PSM memang masih belum sepakat terkait sengketa kepada Pluim. Ada perpindahan transfer yang masih belum jelas," ucap Ferry.
"Hari ini, mereka juga melakukan asistensi dan mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan juga akan selesai," tutur mantan bos Persija Jakarta itu.
Tidak Bisa Mainkan Pemain Baru
Ferry menjelaskan jika Semen Padang dan PSM masih tercantum dalam Larangan Registrasi FIFA hingga pekan pertama BRI Super League 2025/2026, maka keduanya tidak bisa memainkan pemain baru pada akhir pekan ini.
"Terus, untuk klub-klub yang nantinya masih belum selesai pencabutan clearance dari FIFA, tentunya kalau per hari ini, berarti dua klub ini tidak dapat mendaftarkan pemain baru," ungkap Ferry.
"Jadi pemain yang sudah ada itu masih bisa dimainkan, tapi kalau pemainnya tidak cukup, ya tentunya sanksinya akan semakin berat. Orang pemainnya tidak cukup, mau bermain seperti apa. Sampai mendapatkan clearance dari FIFA," terangnya.