Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Cristian Gonzalez: Satu Orang Dapat Membunuh Impian 270 Juta Masyarakat

Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Cristian Gonzalez: Satu Orang Dapat Membunuh Impian 270 Juta Masyarakat

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-10-12 21:30:01
Dilihat:2 Pujian
Kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes (kanan), berduel dengan pemain Timnas Irak, Munaf Younus (kiri), dalam pertandingan kualifikasi Grup B Piala Dunia antara Irak dan Indonesia di Stadion Alinma Bank, King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, Minggu (12-10-2025) dini hari WIB. (Foto AP/Ali Issa)

Jakarta - Kegagalan Timnas Indonesia meraih tiket ke putaran final Piala Dunia 2026 membuat Cristian Gonzalez kecewa. Legenda sepak bola Indonesia itu pun menyebut wasit sebagai biang kerok penyebab Tim Garuda harus mengubur impian berlaga di turnamen akbar tersebut.

Timnas Indonesia bersua Irak pada laga kedua Grup B putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 di Al Inma Bank Stadium at King Abdullah Sport City, Jeddah, Minggu (12/10/2025) dini hari WIB. Melakoni duel itu, Indonesia wajib meraih kemenangan jika ingin terus menjaga asa lolos ke putaran final Piala Dunia tahun depan.

Pasalnya, pasukan Patrick Kluivert tersebut menelan kekalahan 2-3 dari Arab Saudi pada pertandingan pertama Grup B. Sayangnya, Timnas Indonesia tak mampu membungkam Irak dan justru takluk dengan skor 0-1.

Gol tunggal Zidane Iqbal pada menit ke-76 membuyarkan impian Jay Idzes dkk. untuk tampil di Piala Dunia 2026. Timnas Indonesia berada di dasar Grup B dengan nol poin, tertinggal angka tiga dari Arab Saudi dan Irak di peringkat satu serta dua.

 


Kritik Wasit

Momen ketika pemain Timnas Irak, Zidane Iqbal, membobol gawang Timnas Indonesia di laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 - Dok. Iraq National Team/@IraqNT_EN

Cristian Gonzales merasa sedih dengan kegagalan Timnas Indonesia mewujudkan mimpi berlaga di Piala Dunia. Secara khusus, mantan striker Persik Kediri tersebut mengkritik kepemimpinan wasit Ma Ning asal China.

"Satu orang dapat membunuh impian 270 juta masyarakat," tulis Gonzales dalam ungguhan video di akun Instagram pribadinya, @el_locogoliadorcg10_.

Wasit Ma mendapat sorotan karena beberapa keputusan aneh. Pertama, ketika Ole Romeny mencoba melewati bek Irak, Zaid Tahseen, pada menit 69'. Pemain Oxford United tersebut sejatinya sudah mendorong bola untuk melewatinya, tetapi dijegal pemain bernomor punggung 4 tersebut.

Aksi itu oleh Ma Ning dianggap sebagai pelanggaran, tetapi hanya memberikan kartu kuning atas foul tersebut. Padahal, seharusnya Tahseen diganjar kartu merah karena merupakan orang terakhir dari lini pertahanan Singa Mesopotamia.

 


Tak Memberikan Hadiah Penalti

Wasit asal China, Ma Ning. (AFP/Karim Jaafar)

Puncaknya pada injury time babak kedua, bola operan Jay Idzes di kotak penalti Irak dan Kevin Diks mencoba mengontrol dengan kaki. Saat bersamaan Zaid Tahseen meghalau dengan kepala, namun sambi menyikut wajah Kevin Diks.

Ma Ning menganggap aksi itu bukan pelanggaran dan enggan meninjaunya dengan VAR. Dia pun tak memberikan penalti kepada Timnas Indonesia dan hanya mengganjar kartu kuning kedua untuk Tahseen.

"Satu orangnya itu adalah dia (wasit Ma Ning)," lanjut Gonzales dalam video yang memperlihatkan raut kesedihan dirinya dan keluarganya setelah Timnas Indonesia kalah dari Irak.

"Pertandingan malam ini tanpa VAR sepertinya. Terima kasih untuk semua tim dan official Timnas Indonesia. Kalian malam ini sudah tampil luar biasa," tulisnya.

 


Unggahan Cristian Gonzalez

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Cristian Gonzalez (@el_locogoliadorcg10_)

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}