Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Efek Regulasi 11 Pemain Asing di BRI Super League 2025/2026, Pemain Lokal Wajib Beri Pembuktian!

Efek Regulasi 11 Pemain Asing di BRI Super League 2025/2026, Pemain Lokal Wajib Beri Pembuktian!

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-07-10 18:30:02
Dilihat:9 Pujian
Wiliam Marcilio mencetak gol untuk Persib Bandung ke gawang Dewa United dalam laga lanjutan Piala Presiden 2025 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Selasa (8/7/2025). (Dok. Persib).

Jakarta - Kebijakan yang diambil PT LIB terkait 11 pemain yang boleh dimiliki setiap klub peserta BRI Super League 2025/2026, mengundang reaksi beragam dari banyak kalangan. Satu di antara pengamat sepak bola nasional asal Solo, Aris Budi Sulistyo ikut mencurahkan isi hatinya.

Bakal ada yang baru dari pelaksanaan kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia, BRI Super League 2025/2026. Satu di antaranya menyangkut aturan main dalam kuota pemain asing di masing-masing tim.

Regulasi penggunaan pemain asing baru untuk Liga 1 atau yang berganti nama menjadi BRI Super League 2025/2026 ini telah resmi ditetapkan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) seusai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta pada Senin (7/7/2025) lalu.

Sesuai regulasi yang baru, kini setiap kontestan bisa mendaftarkan hingga maksimal 11 pemain impor. Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, mengatakan masing-masing tim paling banyak memasukkan delapan pemain asing dalam daftar susunan pemain (DSP), baik menjadi starter atau pun di bangku cadangan.

Sementara, sisa tiga pemain asing tidak bisa masuk line-up. Kuota pemain asing di BRI Super League 2025/2026 meningkat drastis dibanding musim lalu yang aturannya adalah delapan legiun impor dalam DSP, dengan enam di antaranya di lapangan dan sisa dua pemain menjadi pengganti sesama pemain asing.

Selain itu, peserta Liga 1 musim depan juga diharuskan memiliki minimal lima pemain U-23 kelahiran 2003, dengan paling sedikit satu pemain bermain sebagai starter selama 45 menit.

 


Dukung Regulasi Pemain Asing

Pemain asing Persis Solo, Sho Yamamoto, saat berusaha melindungi bola dan rebutan pemain PSBS Biak pada pertandingan pekan ke-15 BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Manahan, Solo, Senin (16/12/2024). (Bola.com/Radifa Arsa)

Aris Budi Sulistyo, pria yang pernah mengenyam pengalaman bermain di Klub Mataram Indocement, Arseto Solo, Arema Malang, hingga Persik Kediri ini mengaku sepakat dan mendukung regulasi terbaru di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

"Secara keseluruhan akan berpengaruh untuk kemajuan sepak bola. Mereka adalah pemain-pemain yang didatangkan dari negara yang sepak bolanya jauh lebih maju. Tinggal kita yang menyikapi, pemain yang berkualitas membuat pemain-pemain lokal bisa belajar terutama yang masih muda-muda usianya," terangnya kepada Bola.com, Kamis (10/7/2025).

"Dengan banyaknya pemain asing dan ikut berkompetisi, membuat pemain lokal kita bisa berkembang. Pemain lokal dituntut untuk bekerja keras, lebih cerdas, bisa mengikuti permainan pemain-pemain asing. Kalau tidak bisa, ya akan semakin ketinggalan," lanjut dia.

 


Harus Percaya Diri

Rekrutan anyar PSIM Yogyakarta, Ezequiel Vidal. (Dok. PSIM)

Menurutnya, setiap pesepak bola lokal Indonesia harus tertanam mentalitas dan sikap untuk mau bersaing. Ia tak menampik jika banyak pemain lokal Indonesia yang resah dengan semakin membanjirnya amunisi asing.

"Pemain lokal terutama yang senior harus lebih pintar dalam mengatur agar tidak terkena akumulasi kartu kuning/merah misalnya. Kesempatan untuk jadi pemain inti semakin tertutup kalau terus-terusan absen karena hal itu," tutur Aris Budi Sulistyo.

"Sebagai pemain lokal pasti resah, tapi ini tuntutan yang harus dihadapi dalam peningkatan sepak bola Indonesia. Harus bisa jadi pemain profesional, karena tidak semua pemain asing itu bagus semua kok."

"Di situlah ada kesempatan untuk menunjukkan, pemain lokal sekarang juga sudah bergaji tinggi, dan harus bisa menunjukkan, kalau perlu sampai benar-benar pemain asing yang kalah bersaing dengan pemain lokal kita," tegasnya.

 


APPI Keberatan

Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) menyatakan keberatan terhadap regulasi terbaru yang dikeluarkan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengenai kuota sebelas pemain asing dalam setiap peserta Super League 2025/2026.

APPI menilai kebijakan tersebut akan berdampak langsung terhadap jam terbang dan masa depan para pesepak bola lokal.

APPI sebenarnya memahami maksud dari penambahan kuota pemain asing dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas Super League. APPI juga mendukung tercapainya tujuan tersebut, terutama jika para pemain asing tersebut dapat berbagi ilmu dan pengalaman kepada para pemain lokal.

Namun, APPI melihat bahwa regulasi ini akan mengurangi kesempatan bermain bagi para talenta lokal. APPI khawatir bahwa dengan minimnya menit bermain, para pemain lokal bakal kesulitan berkembang dan berkompetisi di level yang lebih tinggi.

"Kami sangat menyayangkan bahwa regulasi yang akan secara langsung berimbas terhadap kehidupan para pemain diambil tanpa adanya komunikasi dan diskusi terlebih dahulu dengan para pemain," tulis APPI dalam situsnya pada Selasa (8/7/2025).

APPI mengungkapkan bahwa dari survei yang dilakukan kepada para pemain Super League, mayoritas menyatakan keberatan atas regulasi baru tersebut. Kebanyakan pemain cemas menit bermain akan tergerus karena saat ini hanya ada satu kompetisi di Tanah Air.

Berdasarkan perhitungan APPI, jika setiap klub Super League memaksimalkan kuota sebelas pemain asing, maka akan ada 198 pemain lokal yang kehilangan pekerjaan atau terpaksa turun kasta ke Championship.

Kondisi tersebut juga akan memicu efek domino karena 198 pemain Championship pun terancam kehilangan tempat dan kemungkinan terpaksa bermain di Liga Nusantara yang bersifat amatir.

"Sebagai asosiasi yang menaungi pemain lokal dan juga asing, APPI tidak mempermasalahkan berapapun kuota pemain asing yang ada. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana dengan jam terbang talenta lokal di Indonesia," ujar Presiden APPI, Andritany Ardhiyasa.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}