Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Harapan Besar Papua Football Academy saat Wakili Indonesia di Gothia Cup 2025

Harapan Besar Papua Football Academy saat Wakili Indonesia di Gothia Cup 2025

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-07-10 18:30:02
Dilihat:6 Pujian
Tim Papua Football Academy (jersey biru, belakang) menjalani uji coba melawan Euro Champ, Rabu (9/7/2025) sore sebelum berangkatan ke Gothia Cup 2025 di Swedia. (Bola.com/Arief Bagus)

Jakarta - Papua Football Academy (PFA) akan mewakili Indonesia pada Gothia Cup 2025 di Swedia. Staf kepelatihan berharap besar ajang tersebut bisa berbuah manis bagi talenta-talenta Tanah Air.

PFA akan bertolak ke Swedia pada Jumat (11/7/2025) petang dari Jakarta. Sebanyak 18 pemain dari Papua Football Academy bakal membawa nama harum Indonesia di pentas bergengsi tersebut.

Teri dan kawan-kawan sudah satu tahun ditempa di Mimika Sport Complex, Timika, dan menjalani pelatihan intensif di bawah komando pelatih-pelatih berkelas seperti Ardiles Rumbiak dan Wolfgang Pikal.

"Tantangan tersendiri bagi saya dan tim pelatih, ada Coach Kelly juga, Coach Wolfgang selaku Direktur Teknik, bagaimana kami mempersiapkan terlebih ke karakter mereka. Karena bagaimana mereka menyusuaikan diri, mental mereka untuk bisa berada di luar jauh, bukan di pulau Jawa tapi di luar negeri. Dan juga dari segi pemahaman taktik, karena kita tahu perkembangan sepak bola di Eropa lebih maju satu level di atas kita," kata Ardiles kepada Bola.com.

"Tapi saya yakin dengan bakat alam yang dimiliki anak-anak Papua, dengan metode yang kita pakai di akademi, saya yakin kita bisa melalui proses ini dengan baik dan bisa menolong anak-anak untuk melewati setiap tantangan ini."

 


Juara adalah Bonus

Technical Director Papua Football Academy (PFA), Wolfgang Pikal (tengah) bersama para pemain PFA yang akan bertanding di Gothia Cup 2025. Foto bersama ini berlangsung  dalam acara pendatanganan MoU antara SKF dan PT Freeport Indonesia di Hotel LangHam, Jakarta pada Senin (26/5/2025).

Lebih lanjut, Ardiles menegaskan bahwa apapun hasilnya nanti di Gothia Cup 2025, ia berharap anak-anak PFA bisa mendapatkan pengalaman dan jam terbang yang 'mahal'. Baginya, juara adalah bonus.

"Saya kira kalau komitmen dengan manajemen sendiri sih, bagaimana seperti yang tadi saya bilang, juara itu adalah bonus, kita coba berusaha, tetapi yang terpenting bagaimana pengalaman mereka bisa berada di situasi pertandingan besok di Gothia, bagaimana attitude mereka menyesuaikan diri, karena kita berharap ada penilaian yang baik untuk anak-anak pada saat mereka kembali ke Indonesia, ke Papua, ada hal baik yang diceritakan oleh mereka."

"Jadi, untuk target yang lebih, saya kira itu sesuatu yang kita tidak bisa tahu ke depan, tetapi yang terpenting bagaimana anak-anak bisa belajar untuk mengenal situasi hal yang berbeda di luar dari Indonesia. Dan itu pengalaman berharga untuk mereka."

 


Membentuk Mental

Sementara itu, coach Kelly menekankan kepada pentingnya anak-anak PFA merasakan atmosfer pertandingan bermain di Eropa. Ia berharap ke depannya mereka memiliki tekad lebih untuk berkarier di Benua Biru.

"Apa yang kita cari di Gotia Cup? Yang kita cari adalah anak-anak belajar level turnamen atau level kompetisi atau kalau kita cerita atau kita kasih nonton, kita kasih lihat di televisi, kita kasih nonton Barcelona, kita kasih nonton level Eropa, kita kasih lihat latihan SSB di luar negeri, tidak sama ketika mereka berdiri setara dan sejajar dan satu lapangan yang sama dengan anak-anak di Eropa. Dan dalam sepak bola yang penting itu atmosfernya," kata Kelly.

"Dan mereka bisa mencapai suatu level ketika mereka sudah merasakan atmosfer tersebut. Jadi yang kita cari adalah pengalamannya, jam-jam bertandingnya, percaya dirinya, mentalnya anak. Jadi ketika mereka usia ini mereka akan kesana, entah itu hasilnya seperti apa, tapi yang penting mereka dapat pelajaran berharga."

"Jadi muncul jiwa kompetisi dalam diri mereka. Muncul tujuan yang lebih tinggi dalam pikiran mereka, dalam kepala mereka. Bahwa suatu saat saya akan main di Eropa. Bukan lagi main di Asia atau Indonesia. Tapi saya akan main di Eropa. Itu tujuannya."

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}