Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / 12 Pelatih asal Eropa di BRI Super League 2025 / 2026: Diwarnai Debutan yang Mengejutkan hingga Kurang Mengesankan

12 Pelatih asal Eropa di BRI Super League 2025 / 2026: Diwarnai Debutan yang Mengejutkan hingga Kurang Mengesankan

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-08-22 11:30:02
Dilihat:5 Pujian
Deretan pelatih asal Eropa yang menjalani karier di BRI Super League 2025/2026. (Bola.com/Gregah Nurikhsani)

Jakarta - Para pelatih asal Eropa kini mulai mendominasi panggung BRI Super League 2025/2026. Dari total 18 peserta, 12 di antaranya tercatat menggunakan jasa pelatih asal Benua Biru dan menghadirkan banyak debutan.

Komposisi pelatih asal Eropa di kasta tertinggi Liga Indonesia memang didominasi juru taktik dari dua negara, yakni Portugal dan Belanda. Dalam beberapa tahun terakhir, pelatih asal Portugal memang mulai mengukir kiprah yang menawan di Indonesia.

Sementara itu, untuk pelatih-pelatih asal Belanda, mereka datang seiring ditunjuknya Patrick Kluivert sebagai juru taktik Timnas Indonesia. Kini ada tiga pelatih debutan asal Negeri Kincir Angin yang berjuang di BRI Super League.

Lantas, bagaimana kiprah dan rekam jejak pada pelatih asal Eropa ini pada awal musim BRI Super League 2025/2026? Siapa saja yang punya prestasi oke dan siapa yang bakal terancam? Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.

 


Bernardo Tavares

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares. (Bola.com/Nandang Permana)

Saat ini, Bernardo Tavares berstatus sebagai pelatih paling awet yang menghiasi BRI Super League 2025/2026. Juru taktik asal Portugal itu telah bekerja untuk PSM Makassar sejak medio April 2022.

Selama menangani Tim Juku Eja, pelatih berusia 45 tahun itu dikenal dengan gaya bicaranya yang ceplas-ceplos dan apa adanya. Dia kerap kali memberikan kritik terhadap banyak hal, termasuk kinerja wasit di lapangan.

Meskipun demikian, dia memang cukup berprestasi. Dengan pendekatan sepak bola yang kuat saat bertahan, Tavares pernah sukses membawa PSM Makassar menjuarai Liga 1 musim 2022/2023.

 


Divaldo Alves

Pelatih PSBS Biak, Divaldo Alves. (Bola.com/Nandang Permana)

Setelah sempat kehilangan pekerjaan karena mengakhiri kerja sama dengan Persik Kediri pada akhir musim 2024/2025 lalu, Divaldo Alves akhirnya kembali mendapatkan tugas baru untuk musim 2025/2026.

Pelatih berpaspor Portugal itu resmi ditunjuk menangani PSBS Biak. Sayangnya, performa Badai Pasifik pada awal musim ini masih angin-anginan karena selalu kalah dalam dua pertandingan awal Super League 2025/2026.

Sebagai salah satu pelatih berpengalaman di Indonesia, Divaldo Alves tentu diharapkan bisa membawa PSBS untuk bisa bersaing di tengah situasi krisis yang menghantui klub asal Papua tersebut.

 


Eduardo Almeida

Pelatih Semen Padang, Eduardo Almeida. (Erwin Snaz/Bola.com)

Semen Padang masih memercayakan kemudi pelatihnya dinakhodai Eduardo Almeida. Pelatih asal Portugal itu punya jasa besar membantu skuad Kabau Sirah terhindar dari degradasi pada musim lalu.

Arsitek berusia 48 tahun ini memang bukan pelatih kemarin sore di Indonesia. Dia awalnya menangani Semen Padang pada tahun 2019 hingga 2020. Setelah itu ia berkelana bersama sejumlah klub yang berbeda.

Racikan Eduardo Almeida bersama tim asal Sumatera Barat tersebut sempat menghasilkan kejutan ketika mereka menumbangkan tim bertabur bintang, Dewa United, dengan skor 2-0 pada pekan kedua musim ini.

 


Mario Lemos

Mario Lemos dipercaya jadi pelatih Persijap Jepara di Liga 1 2025/2026 (PT LIB)

Pelatih asal Portugal lainnya, yakni Mario Lemos, menjadi salah satu pelatih debutan yang mampu tampil mengejutkan bersama Persijap Jepara pada awal BRI Super League 2025/2026.

Di bawah asuhannya, Laskar Kalinyamat yang berstatus sebagai tim promosi berhasil melewati dua pertandingan pertama dengan hasil impresif, yakni menahan PSM Makassar (1-1) dan menumbangkan Persib Bandung (2-1).

Memang masih terlalu awal untuk menilai kapasitas Lemos dari dua laga ini. Namun, jika bisa memperlihatkan konsistensi dan tampil adaptif, bukan tak mungkin dia bisa membawa Persijap jadi tim yang diperhitungkan musim ini.

 


Bojan Hodak

Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak saat laga lanjutan BRI Liga 1 2023/2024 antara Bhayangkara FC melawan Persib Bandung di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (23/09/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Tak berlebihan kiranya untuk menyebut Bojan Hodak sebagai salah satu pelatih tersukses di kasta tertinggi sepak bola Indonesia saat ini. Prestasi pelatih asal Kroasia itu sangat mengesankan bersama Persib Bandung.

Dua gelar juara yang diraih secara back-to-back pada musim 2023/2024 dan 2024/2025 sudah cukup menjadi buktinya. Kini, pada musim ketiganya, Hodak dihadapkan pada tantangan yang baru bersama Maung Bandung.

Juru taktik berusia 54 tahun itu tak hanya diuji untuk menyatukan banyak pemain baru di skuad Persib, tetapi juga dihadapkan pada ujian yang sangat menantang pada ajang AFC Champions League Two (ACL2).

 


Eduardo Perez

Pelatih Persebaya Surabaya, Eduardo Perez mendampingi timnya saat berhadapan dengan Persita Tangerang pada pekan kedua BRI Super League 2025/2026 di Indomilk Arena, Sabtu (16/8/2025). (Bola.com/ Abdul Aziz)

Setelah sempat lama menghilang dari peredaran, juru taktik asal Spanyol, Eduardo Perez, akhirnya kembali muncul. Kali ini, dia dipercaya untuk menangani Persebaya Surabaya pada BRI Super League 2025/2026.

Sebelumnya, Edu mengawali kiprahnya di Indonesia sebagai asisten Luis Milla di Timnas Indonesia. Setelah itu, dia dipercaya untuk menjadi asisten pelatih Persija Jakarta dan juru taktik PSS Sleman.

Kini, comeback-nya di Indonesia telah menghasilkan satu kemenangan dan satu kekalahan di BRI Super League 2025/2026. Patut dinantikan sejauh mana ia mampu membawa Persebaya bersaing pada musim ini.

 


Carlos Pena

Pelatih Persita Tangerang, Carlos Pena pada pertandingan melawan Persebaya Surabaya pada pekan kedua BRI Super League 2025/2026 di Indomilk Arena, Sabtu (16/8/2025). (Bola.com/ Abdul Aziz)

Setelah musim lalu punya catatan yang cukup apik bersama Persija Jakarta, kini Carlos Pena tengah menjawab tantangan baru bersama Persita Tangerang. Sayangnya, catatan pelatih asal Spanyol itu cukup miris.

Dari dua pertandingan pertama BRI Super League 2025/2026, tim berjuluk Pendekar Cisadane selalu menelan kekalahan, yakni saat berjumpa Persija Jakarta (0-4) dan Persebaya Surabaya (0-1).

Pelatih berusia 42 tahun ini tentu harus bisa segera membawa Persita Tangerang bangkit dalam waktu dekat. Jika tidak, ancaman pemecatan tentu sudah siap datang menerjang kapan saja.

 


Paul Munster

Pelatih kepala Persebaya Surabaya, Paul Munster saat menghadapi Persita Tangerang pada laga pekan ke-25 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Jumat (23/2/2024). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Setelah sekian lama sempat berpisah, Paul Munster dan Bhayangkara FC akhirnya kembali menjalin kerja sama musim 2025/2026. Munster sempat menjalani beberapa tugas baru selama masa perpisahan itu.

Dia sempat menjadi Direktur Teknik Federasi Sepak Bola Brunei Darussalam (FABD). Setelah itu, pelatih kelahiran Irlandia Utara itu menerima tantangan untuk mengasuh Persebaya Surabaya.

Sayangnya, momen kembalinya Munster bersama The Guardian masih belum mengesankan. Hasil yang diraih belum memuaskan, karena sempat ditumbangkan Borneo FC (0-1), lalu diimbangi PSM Makassar (1-1).

 


Peter de Roo

Pelatih Persis Solo, Peter de Roo, saat memimpin agenda pemusatan latihan anak asuhnya yang berlangsung di Yogyakarta sebagai persiapan menuju ajang Super League 2025/2026. (Dok Persis)

Pelatih debutan asal Belanda, Peter de Roo, tengah meramaikan eksodus pelatih asal Belanda yang kini mendominasi BRI Super League 2025/2026. Dia mendapatkan tugas untuk menangani Persis Solo.

Dari segi hasil, Laskar Sambernyawa memang belum cukup menggigit. Meskipun sempat menang 2-1 atas Madura United pada laga pertama, Persis justru dihajar Persija Jakarta 0-3 di kandangnya sendiri.

Kini, Peter dihadapkan pada banyak ujian baru, termasuk sanksi larangan bermain salah satu pemain asingnya. Eks pelatih Balestier Khalsa itu harus bisa segera mencari solusi agar Persis tak terjungkal karena situasi ini.

 


Jan Olde Riekerink

Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink memberikan instruksi kepada timnya saat laga lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 antara Dewa United melawan Persis Solo di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Sabtu (14/01/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Salah satu pelatih yang sudah bertugas cukup awet di Indonesia, Jan Olde Riekerink menghadapi ujian yang lebih menantang bersama Dewa United yang banjir pemain bintang di BRI Super League 2025/2026.

Dari dua pertandingan pertama, klub yang dijuluki Banten Warriors tersebut selalu menelan kekalahan. Anak asuhnya sempat digulung Malut United (1-3) dan kemudian secara mengejutkan kalah dari Semen Padang (0-2).

Situasi ini tentu bisa mengancam posisinya. Jan Olde telah mendapatkan keleluasaan untuk mendatangkan banyak pemain bintang hingga membuat Dewa United dijuluki Los Galacticos.

 


Jean-Paul van Gastel

Pelatih PSIM Yogyakarta, Jean-Paul van Gastel sedang memberikan arahan kepada anak asuhnya saat bertanding melawan PSIM Yogyakarta pada BRI Super League 2025/2026 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (8/8/2025). (Bola.com/Abdul Aziz) 

Juru taktik asal Belanda lainnya, Jean-Paul van Gastel, menjadi satu-satunya arsitek asal Negeri Kincir Angin yang punya prestasi paling mengagumkan pada awal musim BRI Super League 2025/2026 ini.

Van Gastel berhasil membawa PSIM Yogyakarta meraih kemenangan atas Persebaya Surabaya (1-0), lalu mengimbangi Arema FC (1-1). Ini menjadi start yang positif bagi tim dengan status promosi.

Van Gastel memang datang dengan reputasi yang mentereng karena segudang pengalamannya di Eropa. Tak hanya itu, dia juga mendapatkan dukungan penuh dari manajemen untuk mendatangkan pemain-pemain berkualitas.

 


Johnny Jansen

Johnny Jansen resmi ditunjuk sebagai pelatih anyar Bali United, Selasa (27/5/2025). (dok. Bali United)

Salah satu pelatih yang namanya sempat membuat geger saat diumumkan bergabung bersama Bali United ialah Johnny Jansen. Pelatih asal Belanda tersebut merupakan sosok yang disegani di negara asalnya, Belanda.

Sebelum menerima tawaran Bali United, Johnny Jansen terakhir kali menangani klub Eredivisie atau kasta tertinggi Liga Belanda, PEC Zwolle. Selain itu, ia juga tercatat pernah mengasuh Heerenveen.

Sayangnya, dari segi hasil Johnny masih belum maksimal. Meski dibekali banyak pemain Belanda yang punya kualitas mumpuni, dia baru bisa meraih dua imbang dari dua laga awal BRI Super League 2025/2026 musim ini.


Simak Persaingan Musim Ini:

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}